ayatullah-seyed-ahmad-khatami

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 25 Mei 2012

Palestine

Astaghfirullah, Israel akan Bangun Ribuan Kuburan Yahudi Palsu di Area Al Aqsha

Sabtu, 26 Mei 2012, 09:36 WIB
presstv
Astaghfirullah, Israel akan Bangun Ribuan Kuburan Yahudi Palsu di Area Al Aqsha
Zionis Israel
 
 
REPUBLIKA.CO.ID, Penjajah Zionis akan membangun ribuan kuburan Yahudi palsu di sekitar Masjid Al-Aqsha dan Kota Tua Yerusalem untuk menciptakan kesan Kota Yahudi di wilayah itu.

Dalam sebuah laporan terungkap bahwa yayasan wakaf dan warisan Al-Aqsha mengatakan, kuburan-kuburan itu akan dibangun di atas lahan seluas 300 dunum (1 dunum setara dengan 1.000 meter persegi) yang membentang dari timur Gunung Sinai Masjid Al-Aqsha, melalui Lembah Silwan di sebelah selatan menuju Lembang Rababa di sebelah barat daya masjid.
Seperti dikutip dari laman Palestinian Information Center, yayasan menyebutkan bahwa para penjajah Zionis memang berniat menebarkan ajaran Yahudi ke semua area di sekeliling masjid Al-Aqsha dan Kota Tua.
Mereka juga mencoba mengontrol lahan-lahan milik rakyat Palestina untuk mengubahnya menjadi area pemakaman, permukiman serta berbagai institusi Yahudi danTtaman Talmudik. “Penjajah Zionis telah memalsukan geografi juga sejarah untuk melegitimasi pembangunan kuburan palsu juga situs-situs suci palsu Yahudi,” ujar laporan itu.
Menurut laporan itu, otoritas Zionis melarang perbaikan kuburan-kuburan sejarah Islam di Yerusalem dan malah menghancurkan ratusan kuburan tersebut.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: sahabat al aqsha

Wisata Religi

Dua Kereta Kencana Huni Museum Kraton Kanoman

Minggu, 11 Desember 2011

Dua Kereta Kencana Huni Museum Kraton Kanoman
Museum Kraton Kanoman
Berita Terkait
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON - Keberadaan bangunan museum dalam keraton belum digarap dengan optimal. Padahal, museum ini berpotensi menjadi daya pikat untuk menarik masyarakat melihat peninggalan keraton.

Museum Keraton Kanoman misalnya. Bangunan yang berada di sebelah Bangsal Jinem ini menyimpan sejumlah peninggalan penting keraton. Memang, saat memasuki bangunan, tampilan depan terlihat ala kadarnya. Padahal, bangunan ini terbilang baru.

Sejumlah dinding sudah berlumut. Cat yang menempel pada dinding mulai mengelupas. Rumput liar dibiarkan tak terurus. Debu berada dimana mana.
Bangunan ini tidak terlalu besar. Tapi, bangunan tersebut cukup menampung tiga kereta kencana, peralatan rumah tangga, hingga senjata kerajaan. Beberapa koleksi tampak tidak utuh.

Kereta Kencana
Perhatian rombongan 'Melancong Bareng Abah Alwi' langsung tertuju kepada jajaran kereta yang berada di bagian tengah museum. Ada dua kereta kencana yang terpajang.
Pertama, kereta Paksi Naga Liman. Kereta itu, seperti tertera dalam keterangan, dibuat dari kayu sawo pada tahun 1350 Saka atau tahun 1428 Masehi oleh Pangeran Losari. Kereta tersebut pernah digunakan Sunan Gunung Jati, leluhur Kesultanan Cirebon, yang memerintah 1479 – 1568.

"Pemberian nama itu berkaitan dengan pahatan kayu di bagian depan yang menggambarkan gabungan bentuk paksi (burung), naga, dan liman (gajah) memegang senjata. Paduan bentuk itu melambangkan persatuan tiga unsur kekuatan di darat, laut, udara. Itu menyimbolkan keutuhan wilayah," kata salah seorang petugas Museum menerangkan kepada rombongan.

Keistimewaannya, lanjut dia, terletak pada bagian sayap patung yang bisa buka-tutup saat sedang berjalan. Begitu juga bentuk rodanya yang berbeda dengan roda pedati biasa. Roda kereta dibuat cekung ke dalam. Bentuknya mengingatkan pada kereta kencana Singobarong.

Petugas museum menjelaskan, konstruksi roda seperti itu sangat berguna jika melewati jalanan berlumpur yang basah. Kotoran tidak akan menciprat mengotori penumpangnya.

Kereta yang lain adalah Jempana. Kereta kebesaran untuk permaisuri dengan hiasan bermotif batik Cirebon. Kereta berbahan kayu sawo itu juga dirancang dan dibuat atas arahan Pangeran Losari pada tahun yang sama.

Sementara bagian museum lain dipenuhi koleksi yang lain. Di antaranya koleksi wayang golek papak, kursi pengantin, gamelan, meja tulis lengkap dengan perlengkapan menulis daun lontar dan ijuk aren yang berfungsi sebagai alat menulis, kotak-kotak termasuk kotak dari Mesir.

Dari salah satu sudut bangunan, pengunjung bisa melihat koleksi senjata mulai dari aneka pedang lokal dan pedang Eropa, keris, senjata api, aneka perisai, dan meriam.
Redaktur: Didi Purwadi
Reporter: Agung Sasongko/republika

Nasional

Ambon Siap Gelar MTQ Nasional

Jumat, 25 Mei 2012, 10:54 WIB
Ambon Siap Gelar MTQ Nasional
Masjid Alfatah, masjid terbesar di Maluku, dan juga akan digunakan dalam acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional XXIV

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON-Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali meninjau langsung persiapan kota Ambon sebagai tuan rumah penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXIV pada Kamis (24/5) . Dalam kunjungannya, Menag menyerahkan bantuan Rp 900 juta untuk menyukseskan even MTQN.

Menag juga menyatakan gembira dan memberi apresiasi kepada umat Nasrani yang memberi dukungan terhadap seluruh kegiatan dan pelaksanaan MTQN. "Jika dukungan yang diberikan sudah maksimal, tentu harus dipelihara. Ke depan, diharapkan, MTQN Ambon dapat memberi kenangan indah bagi terciptanya kerukunan umat beragama di Indonesia,"cetus Menag dalam rilis berita yang diterima Republika.

Pada kunjungan pemantauan tersebut, Menag didampingi oleh Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil. Dari hasil pemantauan itu, Menag menegaskan bahwa sesuai dengan julukannya, Ambon Manise, Kota Ambon kini semakin cantik, bersih, serta siap menjadi tuan rumah MTQN XXIV pada 8 - 19 Juni 2012. Rencananya, even tahun ini dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan ditutup Wapres Boediono.

Keamanan jelang pelaksanaan MTQN juga diinspeksi. Laporan dari Kapolda Maluku dan Pangdam Pattimura menyebutkan bahwa seluruh persiapan sudah baik dan berbagai gangguan yang kemungkinan muncul sudah diantisipasi. Di kesempatan itu, Menag meminta untuk mempertahankan kondisi Ambon yang kondusif di hadapan para tokoh agama dan pemuka masyarakat, Gubernur Maluku Karel Alber Ralahalu, dan Walikota Ambon Richart Lohanapesi.

"Meski segala sesuatunya sudah disiapkan dengan baik, kewaspadaan harus tetap dijaga. Sebab, persoalan keamanan itu sifatnya dinamis. Cepat berubah dari waktu ke waktu,"imbuh Menag.

Kesiapan fisik pelaksanaan MTQN di Ambon ditandai dengan sudah siapnya Masjid Al Falah, Islamic Center, dan bangunan untuk upacara pembukaan yang terletak di sekitar kawasan Lapangan Merdeka. Pada awal Juni 2012, seluruhnya bisa diuji coba karena hanya tinggal 2 persen saja penyempurnaan kesiapannya. Sejumlah sekolah pun, setelah mendapat persetujuan Mendikbud, akan diliburkan selama MTQN berlangsung.

Diperkirakan sekitar 4200 orang dari seluruh provinsi sebagai kafilah akan meramaikan kota Ambon. Jumlah itu tentu akan bertambah dengan kehadiran para pengembira. Sehingga diharapkan hal itu akan memberi efek positif bagi masyarakat setempat.
Redaktur: Hafidz Muftisany
Reporter: Indah Wulandari/ republika

Mau Usaha Jamu Instan? Begini Caranya

Sabtu, 26 Mei 2012, 09:41 WIB
ANTARA
Mau Usaha Jamu Instan? Begini Caranya
Bahan Baku Jamu

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA---Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta memberikan pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan kepada warga Desa Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan dari berbagai jenis rimpang seperti jahe, kencur, dan kunyit (kunir) itu, diberikan kepada anggota Karang Taruna dan PKK di desa tersebut," kata salah seorang mahasiswa Eko Budianto di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, saat ini masyarakat menginginkan segalanya serba instan, termasuk minuman menyegarkan dan menyehatkan, minuman jahe wangi, beras kencur, dan kunir asem. Hal itu merupakan peluang besar bagi masyarakat desa tersebut untuk mulai mandiri mengelola hasil perkebunan rimpang yang saat ini mulai berjalan.
"Selain digunakan sebagai minuman, jahe, kencur, dan kunyit, juga dapat diolah menjadi bumbu masak berupa bubuk, sehingga memudahkan konsumen untuk menggunakannya tanpa harus mengupas, mememarkan, dan kemudian baru digunakan. Dengan bumbu masak bubuk, konsumen tinggal menambahkan bumbu ke dalam masakan," katanya.
Ia mengatakan lahan kosong yang luas di daerah Gunung Kidul sangat cocok ditanami dengan palawija serta tanaman rimpang jenis jamu-jamuan, seperti jahe, kencur, dan kunyit. Salah satu desa yang telah mulai memanfaatkan lahan kosong adalah Desa Nglanggeran.
Desa Nglanggeran adalah desa yang subur, karena merupakan kawasan bekas gunung berapi. Masyarakat setempat menanami berbagai macam rimpang di sela-sela rumah mereka. Selain itu juga di kebun-kebun luas yang hanya ditanami pohon jati.
"Sampai saat ini masyarakat hanya menjual hasil perkebunan secara langsung kepada tengkulak, sehingga hanya memperoleh sedikit keuntungan. Untuk lebih memberikan manfaat bagi masyarakat, kami memberikan pelatihan pembuatan bumbu masak bubuk dan jamu instan," katanya.
Mahasiswa lainnya Meita Wulan Sari mengatakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini diharapkan masyarakat memiliki minat, kreativitas, dan inovasi dalam mengembangkan dan menghasilkan produk bumbu bubuk dan jamu instan yang bernilai jual tinggi, serta mampu menjadi ciri khas Desa Nglanggeran.
Selain itu, juga dapat dijadikan sebagai salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke gunung api purba Nglanggeran.
Menurut dia, produksi bumbu bubuk dan jamu instan sangat menjanjikan, karena setiap orang pasti membutuhkan bumbu bubuk untuk memasak dan jamu instan sebagai minuman kesehatan setiap orang.
Masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan itu untuk bisnis produksi bumbu bubuk dan jamu instan, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masing-masing.
"Apalagi, banyak wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata Nglanggeran. Bumbu bubuk dan jamu instan akan menjadi oleh-oleh khas desa wisata setempat," katanya.
Selain Eko dan Meita, mahasiswa Fakultas MIPA UNY yang juga ikut memberikan pelatihan adalah Arif Yoga Pratama, Danar, dan Laela Mukaromah.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: Antara

1

'Iran tidak akan Tunduk pada Pemerasan'
Ayatullah Seyed Ahmad Khatami

REPUBLIKA.CO.ID, Khatib shalat Jumat Teheran, Ayatullah Sayid Ahmad Khatami menyinggung permintaan Kelompok 5+1 kepada Iran untuk menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya hingga 20 persen, dan menyatakan bahwa dalam hal ini Republik Islam tidak akan melakukan tawar-menawar.

Dalam khutbah Jumatnya (25/5) Ayatullah Khatami mengatakan, "Pokok dari permintaan Kelompok 5+1 dalam perundingan di Baghdad adalah agar Iran menghentikan aktivitas pengayaan uranium 20 persen oleh Tehran. Ini sama dengan tuntutan mereka dalam beberapa tahun terakhir ketika Uni Eropa berjanji akan menyuplai uranium yang telah diperkaya ke Iran untuk memproduksi obat-obatan radio isotop, akan tetapi mereka mengingkari janji mereka. Sekarang, berkat kerja keras para ahli dalam negeri Iran berhasil memperkaya uranium hingga 20 persen dan tidak akan melepaskannya."
Dia melanjutkan, "Iran memegang satu perspektif logis dan siap hadir di panggung politik internasional serta mengungkapkan padangannya bahwa kepemilikan teknologi nuklir untuk tujuan damai adalah hak seluruh bangsa tak terkecuali bangsa Iran."
Lebih lanjut dijelaskannya, "Barat selalu menyatakan agar kami (Iran) membangun kepercayaan, kami mengatakan bahwa Anda (Barat) telah berulang kali meninjau seluruh instalasi nuklir Iran dan tidak menemukan satu pun bukti terkait penyimpangan dalam program nuklir Iran. Rahbar (Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei) juga telah menegaskan bahwa kami tidak ingin memproduksi bom nuklir, lalu apa yang Anda inginkan? Anda yang seharusnya berusaha membangun kepercayaan."
"Dengan bahasa sederhana, bangsa Iran tidak akan tunduk pada pemerasan,'' ungkap Ayatullah Khatami tegas.
Redaktur: Endah Hapsari
Sumber: IRIB/IRNA/republika

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More